Diantara nabi-nabi Allah ada yang
memiliki kedudukan yang berbeda di sisi Allah SWT, nabi yang memiliki kedudukan lebih di sisi
Allah ini disebut dengan ulul azmi. Dan ulul azmi ini pun diberikan mukjizat
oleh Allah SWT. Mukjizat nabi-nabi ulul azmi dan nabi-nabi yang lainnya
diberikan oleh Allah untuk mendukung risalah yang mereka bawa. Adapun salah
satunya nabi yang termasuk nabi ulul azmi adalah Nabi Nuh a.s.
Meskipun
demikian Allah tetap memerintahkan orang mukmin untuk tidak membeda-bedakan
antara nabi yang satu dengan yang lainnya. Orang mukmin harus tetap beriman
kepada semua nabi tanpa harus melihat kedudukan nabi tersebut di sisi Allah
SWT.
Mukjizat nabi nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. mengalami sesuatu yang
sangat luar biasa dimana kaumnya tertimpa angin topan yang sangat dahsyat juga
banjir yang melanda , ombak bergulung – gulung meninggi dan terus meninggi
bersama perahu nabi Nuh hingga tidak terlihat sesuatu pun kecuali air. Hujan
pun turun dengan deras tidak henti-hentinya .
Hanya berlalu beberapa saat kehidupan bumi telah musnah dan
tertutup air , kecuali nabi Nuh a.s. dan kaum yang turut serta dalam perahunya.
Berdasarkan kisah , topan yang dialami nabi Nuh a.s. berlanjut hingga beberapa
zaman dan hanya Allah SWT saja yang mengetahui berapa lama badai ini melanda.
Dengan penjelasan singkat tentang
cobaan yang dihadapi oleh Nabi Nuh a.s. kalian pasti telah mengetahui bahwa
Nabi Nuh sudah sangat terkenal dengan perahunya. Hingga sekarang para ilmuwan
masih mencari tempat pendaratan dan juga perahunya. Konon, usia Nabi Nuh ini
mencapai 1000 tahun. Karena kekafiran bangsanya sdh keterlaluan dan berbagai upaya mengembalikan mereka
menjadi bangsa yang beriman tidak berhasil, akhirnya Nabi Nuh a.s. putus asa
juga. Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi Nuh a.s. untuk membuat kapal, “washna’il fulka bi
a’yuninaa wa wahyinaa ( buatlah perahu/kapal dengan pengawasan wahyuKu)”.
Dalam Al Quran tidak disebutkan model
kapalnya, seberapa besar, berapa tingkat, cukup untuk berapa orang, cukup untuk
berapa binatang dan seterusnya. Namun jelas bahwa dari ayat tersebut
menunjukkan, bahwa keseluruhnya dalam pengawasan dan wahyu/tuntutan Allah.
Memang tidak disebutkan seberapa besar kapal itu, tetapi pasti cukup besar, karena cukup untuk berpuluh atau
bahkan beratus pasang binatang untuk diselamatkan dan yang pasti untuk umatnya
yang beriman, yang akan naik ke dalamnya.
Pembuatan kapal di dataran tinggi dan
jauh dari laut menjadi bahan tertawaan dan ejekan kaumnya. Bahkan konon, ada
bagian tertentu dari kapal tersebut yang dijadikan tempat buang kotoran ( WC
umum). Namun Nabi Nuh a.s. dan pengikutnya yang beriman tetap melanjutkan
pembuatan kapal hingga selesai. Setelah selesai pembuatan kapal, bagaimana
caranya membersihkan kotoran ( WC umum) karya umatnya yang kafir ? Apakah
dicuci oleh Nabi Nuh a.s. dan pengikutnya ? Tentu tidak ! Nabi Nuh a.s. berdoa
kepada Allah SWT, lalu terjadilah mukjizat itu. Ada orang sakit yang terjatuh
di wc umum tadi, tetapi sakitnya malah sembuh. Berita menyebar dengan cepat
kepelosok negeri. Para penderita berbagai penyakit berbondong-bondong mengambil
kotoran dari tempat itu untuk pengobatan, dan memang terbukti dapat
menyembuhkan. Selanjutnya kotoran di kapal Nabi Nuh a.s. menjadi bersih, bahkan
para penyandang sakit masih kekurangan kotoran untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit mereka.
Kesimpulan:
. Bapak perkapalan pertama adalah Nabi Nuh a.s.
. Mukjizat Nabi Nuh a.s. salah satunya adalah dapat
menyembuhkan berbagai penyakit meski dari kotoran manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar