Jumat, 29 Maret 2013

Mukjizat Nabi Nuh a.s


 
Diantara nabi-nabi Allah ada yang memiliki kedudukan yang berbeda di sisi Allah SWT,  nabi yang memiliki kedudukan lebih di sisi Allah ini disebut dengan ulul azmi. Dan ulul azmi ini pun diberikan mukjizat oleh Allah SWT. Mukjizat nabi-nabi ulul azmi dan nabi-nabi yang lainnya diberikan oleh Allah untuk mendukung risalah yang mereka bawa. Adapun salah satunya nabi yang termasuk nabi ulul azmi adalah Nabi Nuh a.s.
            Meskipun demikian Allah tetap memerintahkan orang mukmin untuk tidak membeda-bedakan antara nabi yang satu dengan yang lainnya. Orang mukmin harus tetap beriman kepada semua nabi tanpa harus melihat kedudukan nabi tersebut di sisi Allah SWT.
Mukjizat nabi nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. mengalami sesuatu yang sangat luar biasa dimana kaumnya tertimpa angin topan yang sangat dahsyat juga banjir yang melanda , ombak bergulung – gulung meninggi dan terus meninggi bersama perahu nabi Nuh hingga tidak terlihat sesuatu pun kecuali air. Hujan pun turun dengan deras tidak henti-hentinya .
Hanya berlalu beberapa saat kehidupan bumi telah musnah dan tertutup air , kecuali nabi Nuh a.s. dan kaum yang turut serta dalam perahunya. Berdasarkan kisah , topan yang dialami nabi Nuh a.s. berlanjut hingga beberapa zaman dan hanya Allah SWT saja yang mengetahui berapa lama badai ini melanda.
Dengan penjelasan singkat tentang cobaan yang dihadapi oleh Nabi Nuh a.s. kalian pasti telah mengetahui bahwa Nabi Nuh sudah sangat terkenal dengan perahunya. Hingga sekarang para ilmuwan masih mencari tempat pendaratan dan juga perahunya. Konon, usia Nabi Nuh ini mencapai 1000 tahun. Karena kekafiran bangsanya sdh keterlaluan  dan berbagai upaya mengembalikan mereka menjadi bangsa yang beriman tidak berhasil, akhirnya Nabi Nuh a.s. putus asa juga. Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi Nuh a.s.  untuk membuat kapal, “washna’il fulka bi a’yuninaa wa wahyinaa ( buatlah perahu/kapal dengan pengawasan wahyuKu)”.
Dalam Al Quran tidak disebutkan model kapalnya, seberapa besar, berapa tingkat, cukup untuk berapa orang, cukup untuk berapa binatang dan seterusnya. Namun jelas bahwa dari ayat tersebut menunjukkan, bahwa keseluruhnya dalam pengawasan dan wahyu/tuntutan Allah. Memang tidak disebutkan seberapa besar kapal itu, tetapi pasti cukup  besar, karena cukup untuk berpuluh atau bahkan beratus pasang binatang untuk diselamatkan dan yang pasti untuk umatnya yang beriman, yang akan naik ke dalamnya.
Pembuatan kapal di dataran tinggi dan jauh dari laut menjadi bahan tertawaan dan ejekan kaumnya. Bahkan konon, ada bagian tertentu dari kapal tersebut yang dijadikan tempat buang kotoran ( WC umum). Namun Nabi Nuh a.s. dan pengikutnya yang beriman tetap melanjutkan pembuatan kapal hingga selesai. Setelah selesai pembuatan kapal, bagaimana caranya membersihkan kotoran ( WC umum) karya umatnya yang kafir ? Apakah dicuci oleh Nabi Nuh a.s. dan pengikutnya ? Tentu tidak ! Nabi Nuh a.s. berdoa kepada Allah SWT, lalu terjadilah mukjizat itu. Ada orang sakit yang terjatuh di wc umum tadi, tetapi sakitnya malah sembuh. Berita menyebar dengan cepat kepelosok negeri. Para penderita berbagai penyakit berbondong-bondong mengambil kotoran dari tempat itu untuk pengobatan, dan memang terbukti dapat menyembuhkan. Selanjutnya kotoran di kapal Nabi Nuh a.s. menjadi bersih, bahkan para penyandang sakit masih kekurangan kotoran untuk menyembuhkan penyakit-penyakit mereka.
Kesimpulan:
. Bapak perkapalan pertama adalah Nabi Nuh a.s.
. Mukjizat Nabi Nuh a.s. salah satunya adalah dapat menyembuhkan berbagai penyakit meski dari kotoran manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar