Kamis, 29 Agustus 2013

Adat dan Agama dalam Masyarakat Hukum Adat Bali




Masyarakat hukum adat Bali adalah menganut Agama Hindu dan dalam kesehariannya diatur berdasarkan hukum adat Bali. Hukum adat Bali adalah hukum yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat hukum adat Bali yang berlandaskan pada ajaran agama (agama Hindu) dan tumbuh berkembang mengikuti kebiasaan serta rasa kepatutan dalam masyarakat hukum adat Bali itu sendiri. Oleh karenanya dalam masyarakat hukum adat Bali, antara adat dan agama tidak dapat dipisahkan. Tak dapat dipisahkannya antara adat dan agama di dalam masyarakat hukum adat Bali, disebabkan karena adat itu sendiri bersumber dari ajaran agama. Dalam ajaran agama Hindu sebagaimana yang dianut oleh masyarakat hukum adat Bali, pelaksanaan agama dapat dijalankan melalui etika, susila, dan upacara. Ketiga hal inilah digunakan sebagai norma yang mengatur kehidupan bersama di dalam masyarakat. Etika, susila, dan upacara yang dicerminkan dalam kehidupannya sehari-hari mencerminkan rasa kepatutan dan keseimbangan (harmoni) dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya azas hukum yang melingkupi hukum adat Bali adalah kepatutan dan keseimbangan.
Adanya azas kepatutan dan keseimbangan ini, adalah pedoman untuk dapat mengukur apakah tindakan dan perbuatan itu sesuai dengan norma yang berlaku ataukah telah terjadi pelanggaran. Dalam hal seperti ini maka harus dapat dibedakan antara mana yang disebut ‘patut’ dan apa yang disebut dengan ‘boleh’. Segala sesuatu yang boleh dilakukan, belum tentu merupakan perbuatan yang patut dilakukan. Sebagai misal, setiap perempuan pada prinsipnya boleh hamil, namun perempuan yang patut hamil hanyalah perempuan yang memiliki suami. Demikian pula selanjutnya dengan perbuatan-perbuatan yang lainnya.
Sedang pada azas keseimbangan (harmoni), pada dasarnya seluruh perbuatan manusia diharapkan tidak mengganggu keseimbangan didalam kehidupan masyarakan. Pada perbuatan ataupun keadaan yang mengganggu keseimbangan, maka perlu dilakukan pemulihan keseimbangan yang berupa tindakan-tindakan yang mencerminkan mengembalikan keseimbangan yang terjadi oleh perbuatan atau keadaan tersebut. Pada gangguan keseimbangan yang tidak diketahui atau tidak dapat ditimpakan pertanggungjawabannya atas kejadian tersebut, maka adalah menjadi tanggung jawab persekutuan (kesatuan masyarakat hukum adat) untuk bertanggung jawab atas pengembalian keseimbangan yang harus dilakukan.
Walaupun tadi dikatakan bahwa antara adat dan agama tidak dapat dipisahkan, namun antara adat dan agama msih dapat dibedakan. Agama (dalam hal ini agama Hindu yang dianut oleh masyarakat hukum adat Bali) adalah berasal dari ketentuan-ketentuan ajaran dari para maharesi dan kitab suci yang diturunkannya. Sedangkan adat adalah berasal dari kebiasaan dalam masyarakat yang dapat mengikuti situasi, kondisi, dan tempat pada saat itu.

Pakaian Adat Bali




Pakaian adat Bali kalau dilihat sekilas terkesan sama. Padahal sebenarnya pakaian adat Bali sangat bervariasi. Dengan melihat pakaian adat Bali yang dikenakan seseorang dalam  suatu acara, bisa dilihat status ekonomi dan status pernikahannya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa pakaian adat Bali memiliki keanggunan dan citra tersendiri.
Setidaknya ada tiga jenis pakaian Adat Bali yang umum dikenakan oleh masyarakat Bali. Pertama, pakaian adat untuk upacara keagamaan. Kedua, pakaian adat untuk upacara pernikahan. Dan, ketiga adalah pakaian adat untuk aktivitas sehari-hari. Pakaian Adat khas Bali ini berbeda antara yang dipakai oleh laki-laki dan perempuan.
Misalnya pemakaian sanggul ke pura oleh remaja putri. Mereka memakai sanggul atau pusung gonjer sedangkan untuk perempuan dewasa (sudah menikah) menggunakan sanggul (pusung tagel). Busana Agung adalah pakaian adat Bali yang paling mewah. Pakaian adat Bali yang satu ini biasanya dipakai pada rangkaian acara ‘Potong Gigi’ atau Perkawinan.
Busana Agung mempunyai beberapa variasi tergantung tempat, waktu dan keadaan. Kain yang digunakan dalam pakain adat Bali yang satu ini adalah wastra wali khusus untuk upacara atau wastra putih sebagai simbol kesucian. Tapi, tak jarang pula kain dalam pakaian adat Bali ini diganti dengan kain songket yang sangat pas untuk mewakili kemewahan atau prestise bagi pemakainya.
Sedangkan untuk laki-laki Bali selain menggunakan kain tersebut sebagai pakaian adat Bali. Mereka juga memakai kampuh gelagan atau dodot yang dipakai hingga menutupi dada.
Sementara, perempuan Bali sebelum menggunakan Busana Agung biasanya menggunakan kain lapis dalam yang disebut sinjang tau tapih untuk mengatur langkah wanita agar tampak anggun.
Pakaian adat Bali selain mempunyai nilai keindahan, tapi di dalamnya juga terkadung nilai – nilai  filosofis dan simbolik yang tersembunyi dalam bentuk, fungsi, dan maknanya. Itulah sebabnya dalam pakaian adat Bali dihiasi oleh berbagai ornamen dan simbol yang mempunyai arti tersindiri.

Kelengkapan Pakaian Adat Bali
Kelengkapan pakaian adat Bali terdiri dari beberapa item. Item itu antara lain kamen untuk pria, songket untuk pria dan wanita, udeng untuk pria dan sanggul lengkap dengan tiaranya untuk wanita. Disamping itu laki-laki Bali mengenakan keris, sedangkan wanita menggunakan kipas sebagai pelengkapnya.
Berbicara masalah harga, pakaian adat Bali ini sangat bervariasi. Songket Bali bisa didapatkan dengan varian harga yang sesuai dengan kemampuan sang pembeli, dimana dimulai dari harga lima ratus ribu hingga jutaan rupiah untuk yang halus dan berbenang emas. Sedangkan yang biasa dan umum digunakan masyarakat Bali ada di bawah harga tersebut dan tersedia secara luas di pasar-pasar tradisional.

Filosofi dalam Pakaian Adat Bali
Pakaian adat Bali menyimpan nilai filosofi yang sangat mendalam. Filosofi pakaian adat Bali dalam beberapa hal mungkin hampir sama dengan kebanyakan pakaian adat daerah lain, namun karena Bali juga merupakan salah satu tempat yang disakralkan dan sudah mendunia, maka filosofi pakaian adat Bali ikut menjadi penting dalam eksistensinya. Pakaian adat Bali memiliki standardisasi dalam kelengkapannya.
Pakaian adat Bali lengkap biasanya dikenakan pada upacara adat dan keagamaan atau upacara perayaan besar. Sedangkan pakaian adat madya dikenakan saat melakukan ritual sembahyang harian atau pada saat menghadiri acara yang menggembirakan. Seperti pada saat pesta kelahiran anak, sukses memperoleh panen atau kelulusan anak dan penyambutan tamu.
Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya.
Setiap daerah memiliki ornamen berbeda yang memiliki arti simbolis dalam pakaian adatnya masing-masing. Meskipun demikian, pakaian adat Bali pada dasarnya adalah sama, yakni kepatuhan terhadap Sang Hyang Widhi. Pakaian ini juga seringkali digunakan untuk membedakan kasta, yang merupakan buatan manusia itu sendiri. Di hadapan Sang Hyang Widhi, manusia semua sama derajatnya. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada sang pencipta, pakaian adat Bali adalah suatu bentuk penghormatan kepada tamu yang datang. Ini adalah hal yang wajar, mengingat jika anda sebagai tamu maka akan merasa terhormat jika disambut oleh pemilik rumah yang berpakaian bagus dan rapi.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Lirik Lagu Hi.ni I Wanna See You (ost The Third Hospital)





돌아보지마 약해지지마
Dora bojima yakhaejijima
시간이 지나면 괜찮아질 거야

Sigani jinamyeon gwaenchana jil geoya
다가오지마 힘들게 하지마

Daga ojima himdeulke hajima
쉽진 않겠지만 너를 지울래

Swipjin anhkettjiman neoreul jiullae
한 장 두 장 모아뒀던 너의 사진을
Han jang du jang moa dwettdeon neo-eui sajineul
꺼내보다 울었어

Kkeonae boda ureosseo
하나 둘 씩 밀려오는 이 아픔들을
Hana dul ssik millyeo oneun i apeum deureul
없애보려 해봤어

Eobsae boryeo hae bwasseo
그게 안되나 봐 이게 이별인가 봐
Geuge andwena bwa ige ibyeol bwa

니가 보고 싶은데 너무 보고 싶은데
Niga bogo sipeunde neomu bogo sipeunde
이걸 참아내야 해 이걸 견뎌내야 해

Igeol chama naeya hae igeol gyeondyeo naeya hae
끝난 사랑이잖아 다신 볼 수 없잖아

Kkeutnan sarangi janha dasin bol su eobtjanha
텅 빈 하루 이제 나는 어떻게

Teong bin haru ije naneun eotteohke
아파

Apa
한잔 두잔 비워대며 술을 마셔야
Hanjan dujan biwodaemyeon sureul masyeoya
잠을 잘 수 있었어

Jameul jal su isseosseo
꿈만 같던 너와 함께한 시간들을

Kkumman gatdeon neowa hamkkehan sigandeureul
잊어보려 해봤어

Ijeo boryeo haebawasseo
그게 안되나 봐 진짜 이별인가 봐

Geuge andwena bwa jinjja ibyeoriga bwa
나는 안되나 봐 안되나 봐
Naneun andwena bwa andwena bwa
널 묻을 수 없나 봐

Neol mudeul su omnabwa
계속 멀어진다 더 멀어져 간다

Gyesok meoreojinda deo meoreo jyeo ganda
널 미친 듯 찾는다

Neol michin deut chatneunda
가지 말아요 가지 말아요

Kaji marayo kajimarayo
끝인 거니 다 끝나는 거니

Kketin geoni da kkeut naneun geoni
또 이별인가 봐

Tto ibyeoringa bwa
보고 싶은데 너무 보고 싶은데
Bogoshipeunde neomu bogoshipeunde
이걸 참아내야 해 이걸 견뎌내야 해

Igeol chama naeyahae igeol gyeondyeo naeyahae
숨이 막힐 것 같아 이제 나는 어떻게

Sumi makhil geot gata ije naneun eotteohke
살아가니 이제 혼자인 거니

Saragani ije honja ingeoni
아파

Apa

Biodata dan Foto-Foto Taeyeon SNSD

Biodata Taeyeon SNSD
  • Panggilan : Taeyeon
  • Lengkap : Kim Tae Yeon
  • Arti Nama : Kebesaran ( yang mulia ) yang cantik
  • Nama Panggilan di SNSD : little child that is like Pack Sol – Ge snack
  • Nama Panggilan lain : Taetae, Taeng, leader Taeyeon, leader Taeng, Kid leader, Auntie, Afro Tangee, little person, A person with short body, Pack-Sol-Ge snack
  • Tgl. lahir : 9 Maret 1989
  • Gol. darah : O
  • Tinggi badan : 162 cm
  • Berat Badan : 44 kg
  • Posisi : ketua, ketua vocal yang ke- 1
  • No. Favorite : 22, 3, 6 ,9
  • Hobi : Renang
  • Special : Menyanyi Trot, bahasa Cina
  • Durasi latihan : 5 tahun 3 bulan
  • Lagu favorite dari SNSD : Merry Go – Round

Foto-Foto Taeyeon SNSD























Biodata dan Foto-Foto Yoona SNSD

 Biodata Yoona SNSD
  • Panggilan : Yoona
  • Lengkap : Im Yoon Ah
  • Arti Nama : Anak kecil yang tak berdosa
  • Nama Panggilan di SNSD : Charming Girl
  • Nama Panggilan Lain : Little Deer, Retarol, Flower Deer, Powerful Yoona, Bravery Yoona, YoonABC
  • Tgl. Lahir : 30 Mei 1990
  • Gol. Darah : B
  • Tinggi Badan : 166 cm
  • Berat Badan : 47 kg
  • Posisi : Ketua Dancer yang ke-3, membantu vokal
  • No. Favorite : 93
  • Spesial : Akting
  • Durasi Latihan : 7 tahun 2 bulan
  • Lagu favorite dari SNSD : Complete


 Foto-Foto Yoona SNSD