WINTER IN TOKYO
Judul : Winter In Tokyo
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kategori : Metropop
Hal : 320 halaman
Ini adalah buku ketiga Ilana Tan. Seperti dua novel sebelumnya, Summer
in Seoul dan Autumn in Paris, novel terbarunya ini juga menggunakan
musim sebagai judul, yaitu Winter in Tokyo atau kalau dibahasa
Indonesiakan "Musim Dingin di Tokyo".
Tidak jauh berbeda dengan novel sebelumnya, dimana tokoh utama perempuannya adalah gadis peranakan (Summer in Seoul -- peranakan Korea Indonesia, Autumn in Paris -- peranakan Indonesia Perancis), Winter in Tokyo bercerita tentang kisah cinta seorang gadis peranakan (Indonesia - Jepang) bernama Ishida Keiko.
Keiko Chan yang bekerja di perpustakaan umum di Shinjuku dan tinggal di salah satu apartemen sederhana di pusat kota Tokyo, terobsesi dengan cinta pertamanya, Kitano Akira. Karena itulah, meski ia sudah berusia 23 tahun, Keiko belum terpikir untuk menjalin hubungan serius dengan seorang pria manapun. Keiko berharap suatu hari nanti ia akan bertemu dengan Akira dan mewujudkan cinta terpendamnya.
Suatu hari, apartemen Keiko yang juga dihuni suami istri Osawa, Keiko, dan kakak beradik Sato Haruka - Sato Tomoyuki, kedatangan penghuni baru, seorang pria bernama Nishimura Kazuto, yang menempati apartemen 201. Kazuto kembali ke Tokyo, setelah 10 tahun menetap di New York, Amerika Serikat, bersama kedua orang tuanya. Kepulangan Kazuto ke Tokyo karena ingin melepaskan diri dari kenangannya terhadap gadis yang dicintainya, yang menikah dengan sahabatnya sendiri.
Hubungan yang akrab antar sesama penghuni apartemen menular kepada Kazuto, yang awalnya tidak ingin terlalu direpotkan dengan kehidupan bertetangga. Bahkan dengan Keiko, pria tampan yang sewaktu tinggal di New York berprofesi sebagai fotografer profesional ini, merasakan kehidupan yang menyenangkan. Keiko sendiri merasa bahwa Kazuto, teman yang bisa diandalkan, meski sempat kesal karena Kazuto mengira ia adalah Naomi, saudara kembar Keiko, seorang model terkenal Jepang, yang mengembangkan karirnya di Amerika Serikat.
Seperti novel bertema percintaan lainnya, bisa ditebak, setelah sebulan menjalin kebersamaan, ada perasaan baru di hati Kazuto dan Keiko. Bahkan Kazuto berencana mengungkapkan perasaannya kepada Keiko, sepulangnya dari bermalam tahun baru di Kyoto, tempat tinggal orang tua Keiko. Namun sayang, Kazuto yang mengalami gegar otak akibat dikeroyok sejumlah preman, lupa akan segala hal yang terjadi selama ia tinggal di Tokyo. Ia bahkan tidak ingat kalau dirinya telah menetap di salah satu apartemen dan mempunyai tetangga yang peduli terhadap dirinya. Yah, suami istri Osawa, Sato Haruka, Sato Tomoyuki dan Keiko, sangat mencemaskan diri Kazuto, yang tidak pernah kembali ke apartemennya, 201, setelah ia mengantarkan Keiko ke stasiun kereta api.
Kazuto pun lupa akan perasaannya terhadap Keiko, apalagi setelah ia tahu bahwa Keiko telah bertemu dengan cinta pertamanya, Kitano Akira, yang telah menjadi seorang dokter dan teman sekelas Kazuto di masa SMP. Kedatangan Iwamoto Yuri, gadis yang dicintai Kazuto, juga membenamkan perasaan Keiko kepada Kazuto. Apalagi kedatangan Yuri ke Tokyo, tidak hanya sekedar urusan pekerjaan tetapi juga meminta Kazuto kembali ke New York, bersamanya.
Di novel ketiganya ini, Ilana Tan semakin piawai membentuk karakter tokoh-tokoh utamanya. Jika dalam dua novel sebelumnya, dipertengahan cerita sudah bisa ditebak alur cerita selanjutnya, di Winter in Tokyo, Ilana mampu mengiring pembacanya untuk membaca tulisannya hingga akhir cerita yang tak terduga. Penuturan tentang lokasi cerita juga menarik, sehingga pembaca setidaknya bisa mengetahui denyut kehidupan masyarakat di Tokyo.
Tidak jauh berbeda dengan novel sebelumnya, dimana tokoh utama perempuannya adalah gadis peranakan (Summer in Seoul -- peranakan Korea Indonesia, Autumn in Paris -- peranakan Indonesia Perancis), Winter in Tokyo bercerita tentang kisah cinta seorang gadis peranakan (Indonesia - Jepang) bernama Ishida Keiko.
Keiko Chan yang bekerja di perpustakaan umum di Shinjuku dan tinggal di salah satu apartemen sederhana di pusat kota Tokyo, terobsesi dengan cinta pertamanya, Kitano Akira. Karena itulah, meski ia sudah berusia 23 tahun, Keiko belum terpikir untuk menjalin hubungan serius dengan seorang pria manapun. Keiko berharap suatu hari nanti ia akan bertemu dengan Akira dan mewujudkan cinta terpendamnya.
Suatu hari, apartemen Keiko yang juga dihuni suami istri Osawa, Keiko, dan kakak beradik Sato Haruka - Sato Tomoyuki, kedatangan penghuni baru, seorang pria bernama Nishimura Kazuto, yang menempati apartemen 201. Kazuto kembali ke Tokyo, setelah 10 tahun menetap di New York, Amerika Serikat, bersama kedua orang tuanya. Kepulangan Kazuto ke Tokyo karena ingin melepaskan diri dari kenangannya terhadap gadis yang dicintainya, yang menikah dengan sahabatnya sendiri.
Hubungan yang akrab antar sesama penghuni apartemen menular kepada Kazuto, yang awalnya tidak ingin terlalu direpotkan dengan kehidupan bertetangga. Bahkan dengan Keiko, pria tampan yang sewaktu tinggal di New York berprofesi sebagai fotografer profesional ini, merasakan kehidupan yang menyenangkan. Keiko sendiri merasa bahwa Kazuto, teman yang bisa diandalkan, meski sempat kesal karena Kazuto mengira ia adalah Naomi, saudara kembar Keiko, seorang model terkenal Jepang, yang mengembangkan karirnya di Amerika Serikat.
Seperti novel bertema percintaan lainnya, bisa ditebak, setelah sebulan menjalin kebersamaan, ada perasaan baru di hati Kazuto dan Keiko. Bahkan Kazuto berencana mengungkapkan perasaannya kepada Keiko, sepulangnya dari bermalam tahun baru di Kyoto, tempat tinggal orang tua Keiko. Namun sayang, Kazuto yang mengalami gegar otak akibat dikeroyok sejumlah preman, lupa akan segala hal yang terjadi selama ia tinggal di Tokyo. Ia bahkan tidak ingat kalau dirinya telah menetap di salah satu apartemen dan mempunyai tetangga yang peduli terhadap dirinya. Yah, suami istri Osawa, Sato Haruka, Sato Tomoyuki dan Keiko, sangat mencemaskan diri Kazuto, yang tidak pernah kembali ke apartemennya, 201, setelah ia mengantarkan Keiko ke stasiun kereta api.
Kazuto pun lupa akan perasaannya terhadap Keiko, apalagi setelah ia tahu bahwa Keiko telah bertemu dengan cinta pertamanya, Kitano Akira, yang telah menjadi seorang dokter dan teman sekelas Kazuto di masa SMP. Kedatangan Iwamoto Yuri, gadis yang dicintai Kazuto, juga membenamkan perasaan Keiko kepada Kazuto. Apalagi kedatangan Yuri ke Tokyo, tidak hanya sekedar urusan pekerjaan tetapi juga meminta Kazuto kembali ke New York, bersamanya.
Di novel ketiganya ini, Ilana Tan semakin piawai membentuk karakter tokoh-tokoh utamanya. Jika dalam dua novel sebelumnya, dipertengahan cerita sudah bisa ditebak alur cerita selanjutnya, di Winter in Tokyo, Ilana mampu mengiring pembacanya untuk membaca tulisannya hingga akhir cerita yang tak terduga. Penuturan tentang lokasi cerita juga menarik, sehingga pembaca setidaknya bisa mengetahui denyut kehidupan masyarakat di Tokyo.